3 Dampak Buruk Cairan Antibocor Untuk Ban yang Harus Anda Tahu.
Rahardian Shandy / 2017
3
06-06-2017
Bagi Sahabat Nitrogen yang menggunakan ban tubeless mungkin sudah tak asing lagi
dengan cairan antibocor. Cairan
antibocor sendiri berfungsi untuk menutup lubang atau bagian yang bocor apabila
ban tertusuk paku atau benda tajam. Biasanya cairan antibocor ini cukup
disemprotkan lewat pentil. Bahkan saat ini setiap kali membeli ban tubeless di gerai-gerai ban akan
langsung ditawarkan cairan antibocor ini.
Memang pada dasarnya cairan antibocor ini dibuat guna
membantu pengguna ban tubeless agar
tak perlu repot-repot menambal bila ban tertusuk paku atau benda tajam. Sebab
cairan antibocor tersebut akan menutup bagian yang bocor dari dalam dengan
sendirinya.
Tapi ada dampak buruk yang belum disadari oleh kebanyakan
orang dalam penggunaan cairan antibocor tersebut. Agar Sahabat Nitrogen bisa
lebih mempertimbangkan lagi penggunaan cairan antibocor ini, berikut dampak buruk yang bisa diakibatkan.
1. Dapat
Menyumbat Lubang Pentil
Cairan antibocor memiliki fungsi menambal, maka tak heran
bila berbentuk gel. Gel tersebutlah yang akan menjadi gumpalan pada titik
bagian ban yang bocor atau berlubang. Cara kerja seperti inilah yang dapat
berakibat pada pentil ban. Bila gel tidak mengalir tepat di bagian pentil, maka
dapat berakibat penyumbatan jalur pentil. Bila sudah begitu, maka nantinya
Sahabat Nitrogen justru lebih banyak mengeluarkan uang. Bukan saja untuk
mengganti pentil, tapi kemungkinan buruknya justru dapat mengganti ban.
Bila tidak percaya, Sahabat Nitrogen bisa berselancar di
internet dengan mencari keyword
‘Pentil Mampet’.
2. Dapat
Merusak Pelek Bagian Dalam
Cairan antibocor biasanya memiliki kandungan pH yang dapat
menyebabkan pelek berkarat. Kandungan pH yang dimaksud adalah tingkatan asam
basa yang digandeng dalam mineral. Kandungan tersebutlah yang menyebabkan karat
bila tingkatan asamnya terlampau tinggi.
Pelek yang berkarat tentu tidak baik digunakan dalam jangka
panjang. Hal ini perlu juga menjadi pertimbangan Sahabat Nitrogen yang ingin
menggunakan cairan antibocor. Karena nantinya bisa saja pengeluaran Sahabat
Nitrogen justru akan lebih besar. Pastinya Sahabat Nitrogen tak menginginkan
hal tersebut, bukan?
3. Mengganggu
Keseimbangan
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, cairan antibocor
biasanya berbentuk gel yang sengaja ditaruh di dalam ban. Gel yang bersemayam
tersebut akan mengalir mengikuti perputaran roda. Jelas hal tersebut dapat
berdampak pada keseimbangan perputarannya. Apalagi ketika ban mengalami bocor,
maka gel tersebut akan menggumpal pada satu titik bagian yang bocor tersebut.
Hal tersebutlah yang paling berpotensi mengganggu keseimbangan perputaran pada
ban.
Keseimbangan dapat berpengaruh pada keselamatan berkendara.
Inilah dampak buruk yang dapat ditimbulkan cairan antibocor ban tersebut.
Inilah 3 dampak buruk
penggunaan cairan antibocor yang dapat menimpa Sahabat Nitrogen sewaktu-waktu.
Bila Sahabat Nitrogen sendiri merasa tak masalah dengan 3 dampak buruk
tersebut, maka silakan untuk menggunakannya. Tapi kami sendiri tidak
merekomendasikan untuk menggunakan cairan antibocor tersebut. Sebab nantinya
cairan tersebut pun tidak dapat ditarik keluar bila Sahabat Nitrogen yang sudah
terlanjur menggunakannya tapi ingin mengeluarkannya karena menyesal.
Apalagi sejatinya cairan antibocor tersebut bahkan tidak
dapat tervakum oleh mesin Nitrogen
Generator bila akan melakukan isi baru nitrogen. Hal ini juga perlu menjadi
pertimbangan Sahabat Nitrogen, karena unsur cairan antibocor tersebut dapat
mengganggu kemurnian nitrogen di dalam ban nantinya.
Semoga artikel ini dapat bermanfaat!
Ingin mendapatkan selalu informasi terbaru dari kami ?
Gabung menjadi Sahabat Nitrogen, dan dapatkan informasi seputar Promo dan Merchandise