Selamat menjalankan ibadah puasa di
bulan Ramadan. Sama seperti tahun lalu, puasa tahun ini masih berlangsung di
masa pandemi virus corona. Selain suasana yang berbeda dengan tahun-tahun
sebelumnya, puasa tahun ini diwarnai dengan program vaksinasi pemerintah. dikutip dari www.cnnindonesia.com Berpuasa sebenarnya menyehatkan, ungkap Martha KurniaKusumawardani dokter
spesialis rehabilitasi medik Universitas Airlangga, kepada CNNIndonesia.com,
Selasa (13/4). namun bagaimana di masa pandemi seperti sekarang ini? Adakah
perbedaannya? "Puasa sehat di masa pandemi tidak jauh beda dengan puasa
ramadhan tiap tahunnya,"
Nutrisi
sahur dan buka
Sama
seperti puasa di tahun sebelumnya, nutrisi sahur dan buka puasa harus
diperhatikan. Ketika puasa, tubuh harus mendapat nutrisi yang cukup agar tetap
terjaga kesehatannya.
Dokter
spesialis gizi klinis,Tirta Prawita Sari, mengatakan bahwa poin terpenting
adalah dengan memastikan kebutuhan zat gizi harian terpenuhi saat sahur dan
berbuka puasa. Rata-rata setengah dari kebutuhan energi berasal dari
karbohidrat, 30 persen dari lemak, dan 15 persen dari protein.
"Memilih
jenis lemak yang baik dan mengurangi gorengan akan membuat tubuh lebih bugar.
Pastikan sumber karbohidrat berasal dari bahan karbohidrat kompleks dan sedapat
mungkin hindari karbohidrat sederhana, seperti gula dan sirup," ujar
Tirta, dalam keterangan resmi dari RSPI, Senin (12/4).
Tak
cuma saat sahur, Martha juga mengungkapkan bahwa asupan saat buka puasa juga
tak kalah penting.
"Tetap
sahur dengan makanan yang bergizi dan mengakhirkan sahur."
Tetap
beraktivitas
"Selama
berpuasa, tetaplah melakukan aktivitas yang biasa dilakukan," kata dia.
"Hanya
saja kurangi aktivitas yang dirasa menguras tenaga."
Puasa
bukan berarti Anda tak beraktivitas sama sekali alias benar-benar jadi kaum
rebahan. Saat berpuasa Anda juga masih bisa beraktivitas seperti biasa,
misalnya olahraga, bekerja, mengerjakan berbagai pekerjaan rumah, atau
aktivitas lainnya.
Jaga
Protokol kesehatan
Di
masa pandemi seperti saat ini, tugas Anda bertambah untuk menjaga kesehatan
diri selama puasa. Meskipun puasa atau saat merasa tubuh lemas saat puasa, Anda
tetap harus waspada untuk menjalankan protokol kesehatan.
Satu
hal yang harus dijaga adalah protokol kesehatan saat merencanakan buka puasa
bersama.
"Tetap
jaga protokol kesehatan, seperti mengenakan masker, cuci tangan, menjaga jarak
dan menghindari kerumunan."
Olahraga
Bulan
Ramadan seringkali dijadikan alasan untuk tak berolahraga. Sekilas terlihat
masuk akal, karena olahraga membutuhkan tenaga ekstra dan berpotensi membuat
Anda lebih cepat haus.
Tapi
sebenarnya, jangan jadikan hal tersebut alasan Anda enggan berolahraga.
Sejumlah pakar kesehatan mengatakan bulan puasa adalah momen paling tepat untuk
meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari.
Dalam
menjalankan ibadah puasa, olahraga sebaiknya tidak diabaikan.
"Waktu
terbaik untuk berolahraga adalah 30-60 menit sebelum buka puasa dan 60 menit
setelah buka puasa, untuk membantu mempermudah rehidrasi," tambah
dokter Alia Basalamah dari Fitness First.
Sejumlah
pakar kesehatan mengatakan bulan puasa adalah momen paling tepat untuk
meningkatkan aktivitas fisik sehari-hari.
Tak
hanya itu, pakar kesehatan pun mengatakan selain menyehatkan Anda juga bisa
menurunkan berat badan. Namun, hal ini dapat terwujud jika menjalani olahraga
secara rutin dan konsisten, diimbangi konsumsi makan makanan bergizi saat
berbuka dan sahur.
"Bagi
yang suka berolahraga, bisa mulai mengganti jam olahraganya mendekati buka
puasa, tentunya dengan intensitas yang disesuaikan, tidak boleh
dipaksakan,"
Ingin mendapatkan selalu informasi terbaru dari kami ?
Gabung menjadi Sahabat Nitrogen, dan dapatkan informasi seputar Promo dan Merchandise