Ini Bahaya Penggunaan Ban Dalam Pada Ban Tubeless yang Tak Disadari.
Rahardian Shandy / 2017
3
05-13-2017
Ada dua jenis ban yang ada
di pasaran saat ini, yaitu ban dengan ban dalam dan ban yang tanpa menggunakan
ban dalam atau tubeless.
Masing-masing kriteria memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing.
Seperti ban yang menggunakan ban dalam relatif lebih terjangkau dari segi
harga. Sementara untuk tubeless punya
kelebihan yakni tidak mudah kempis sekalipun sudah tertusuk paku.
Selain dua hal itu masih ada
lagi kelebihan maupun kekurangan dari kedua tipe ban tersebut. Namun yang
menjadi pembahasan kali ini bukanlah kelebihan maupun kekurangan dua tipe ban
tersebut, melainkan penggunaan ban dalam
pada ban tubeless.
Kenapa hal ini perlu dibahas?
Seperti yang kita tahu bahwa
ban tubeless sendiri telah didesain
tanpa ban dalam sehingga diklaim lebih kuat dan awet bila dibandingkan dengan
yang menggunakan ban dalam. Dan karena itu pula ada yang beranggapan bahwa
dengan menggunakan ban dalam pada ban tubeless,
maka ban tersebut bisa lebih kuat daripada sebelumnya.
Atau tak jarang bahwa ada
yang memberikan ban dalam untuk ban tubeless-nya
karena mengalami bocor dan tak bisa lagi ditambal. Dan parahnya ban tersebut
masih digunakan dalam waktu yang cukup lama. Padahal dengan alasan apa pun,
penggunaan ban dalam pada ban tubeless
bukanlah hal yang bagus atau baik dilakukan. Karena hal tersebut berpotensi
berbahaya. Apalagi jika kendaraan dipacu dalam kecepatan tinggi.
Apa bahayanya?
Sejatinya ban tubeless adalah ban yang sudah memiliki
lapisan pada bagian dalamnya yang berguna seperti ban dalam. Itulah kenapa ban tubeless lebih praktis dan lebih aman
saat penggunaan karena tidak langsung kehabisan angin saat tertancap benda
tajam.
Karena sudah memiliki ban
dalamnya sendiri, maka memberikan ban dalam lagi pada ban tubeless mengakibatkan volume
ban menjadi lebih berat daripada sebelumnya.
Mungkin untuk kondisi
kendaraan yang dipacu dengan kecepatan 50 km/jam mungkin tak akan mengalami
kendala, namun masalah akan terjadi bila kendaraan dipacu di atas 100 km/jam.
Selain volume ban yang jadi lebih
berat, akan terjadi gesekan antara ban
dalam dengan dinding ban tubeless
yang dapat mengakibatkan kebocoran. Kondisi inilah yang nantinya membuat
perjalanan Anda rawan kecelakaan.
Inilah kenapa penggunaan ban
dalam pada ban tubeless tidak
direkomendasikan karena dapat berbahaya bagi pengendara. Penggunaan ban dalam
hanya boleh dilakukan apabila dalam keadaan terdesak. Misalnya saja ban sudah
tidak dapat lagi ditambal tapi Anda sedang tidak membawa cukup uang, atau di
bengkel tersebut tidak ada ban yang sesuai dengan kendaraan Anda.
Namun Anda sudah harus
mengganti ban tersebut dengan yang baru pada keesokan harinya. Karena seperti
yang sudah dituliskan sebelumnya bahwa penggunaan ban dalam pada ban tubeless pada waktu lama dapat berakibat
fatal. Apalagi ban tubeless biasanya
memiliki batasan tertentu saat tertancap benda tajam.
Pabrikan ban biasanya
memberikan rekomendasi bahwa ban sudah harus diganti (bukan ditambal) bila
tertusuk benda tajam yang ukurannya melebihi 10mm. Hal tersebut dikarenakan
konstruksi ban sudah tidak akan bagus lagi bila sudah tertancap benda yang
ukurannya melebihi 10mm.
Untuk dapat mengatasi
persoalan tersebut, dalam keadaan darurat cobalah untuk menambal ban dari dalam
dengan cara melepas peleknya. Hal tersebut dapat mencegah masuknya benda asing
yang akan merusak lapisan dalam ban. Namun bila hal tersebut tak dapat
dilakukan, berilah ban dalam untuk ban Anda. Tapi ingat untuk segera
menggantinya keesokan harinya.
Semoga artikel ini dapat
bermanfaat bagi Sahabat Nitrogen.
Ingin mendapatkan selalu informasi terbaru dari kami ?
Gabung menjadi Sahabat Nitrogen, dan dapatkan informasi seputar Promo dan Merchandise