Bekasi, 13 Oktober 2017
/green-nitrogen/ - Hari
jum’at merupakan hari yang paling utama (afdhol) dari semua hari dalam sepekan.
Dia adalah hari yang penuh barakah. Allah Ta’ala mengkhususkan hari Jum’at ini
hanya bagi kaum Muslimin dari seluruh kaum dari ummat-ummat terdahulu. Sebagaimana
hadits nabi yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Huraira Radhiyallahu
anhu bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya “Sebaik-baik
hari dimana matahari terbit di saat itu adalah hari Jum’at. Pada hari ini Adam
diciptakan, hari ketika ia dimasukan ke dalam Surga dan hari ketika ia
dikeluarkan dari Surga. Dan hari Kiamat tidak akan terjadi kecuali pada hari
Jum’at.”
Berikut ini beberapa keutamaan dan keistimewaannya hari jum’at
dibanding hari-hari lainnya :
1.Terdapat waktu-waktu dikabulkannya do’a
Dalam ash-Shahihain terdapat hadits
dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam menyebut hari Jum’at, lalu beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
yang artinya “Di hari Jum’at itu terdapat satu waktu yang jika seorang Muslim
melakukan shalat di dalamnya dan memohon sesuatu kepada Allah Ta’ala, niscaya
permintaannya akan dikabulkan.’ Lalu beliau memberi isyarat dengan tangannya
yang menunjukkan sedikitnya waktu itu.”
Sedangkan untuk waktu-waktu tersebut
terdapat berbagai pendapat ulama. Namun dari semua pendapat ulama ada dua
pendapat yang paling kuat yang bisa kita pakai sebagai rujukan. Pertama, bahwa
waktu itu dimulai dari duduknya imam sampai pelaksanaan shalat Jum’at. Di
antara dalilnya adalah hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dalam kitab
Shahihnya yang artinya “Dari Abu Burdah bin Abi Musa al-Asy’ari Radhiyallahu
anhu bahwa ‘Abdullah bin ‘Umar Radhiyallahu anhuma berkata padanya, “Apakah
engkau telah mendengar ayahmu meriwayatkan hadits dari Rasulullah Shallallahu
‘alaihi wa sallam sehubungan dengan waktu ijaabah pada hari Jum’at?” Lalu Abu
Burdah mengatakan, ‘Aku menjawab, ‘Ya, aku mendengar ayahku mengatakan bahwa,
‘Aku mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, ‘Yaitu waktu
antara duduknya imam sampai shalat dilaksanakan.”
Yang kedua adalah batas akhir dari
waktu tersebut hingga setelah ‘Ashar. Di antara argumentasinya adalah hadits
yang diriwayatkan oleh sebagian penulis kitab Sunan, dari Jabir bin ‘Abdillah
Radhiyallahu anhu, dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau bersabda
yang artinya “Hari Jum’at itu dua belas jam. Tidak ada seorang Muslim pun yang
memohon sesuatu kepada Allah dalam waktu tersebut melainkan akan dikabulkan
oleh Allah. Maka peganglah erat-erat (ingatlah bahwa) akhir dari waktu tersebut
jatuh setelah ‘Ashar.”
2.Satu Jum’at Menuju Jum’at Berikutnya Merupakan Penebus Dosa
Keberkahan lainnya yang dimiliki hari
Jum’at, bahwa siapa saja yang menunaikan shalat Jum’at sesuai dengan tuntunan
adab dan tata cara yang benar, maka dosa-dosanya yang terjadi antara Jum’at
tersebut dengan Jum’at sebelumnya akan diampuni. Sebagaimana disebutkan dalam
Shahih al-Bukhari dari Salman al-Farisi Radhiyallahu anhu. Dia mengatakan bahwa
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda yang artinya “Tidaklah seseorang
mandi pada hari Jum’at, dan bersuci semampunya, berminyak dengan minyak, atau
mengoleskan minyak wangi dari rumahnya, kemudian keluar (menuju masjid), dan
dia tidak memisahkan dua orang (yang sedang duduk berdampingan), kemudian dia
mendirikan shalat yang sesuai dengan tuntunannya, lalu diam mendengarkan
(dengan seksama) ketika imam berkhutbah melainkan akan diampuni (dosa-dosanya
yang terjadi) antara Jum’at tersebut dan ke Jum’at berikutnya.”
3.Keberkahan lain yang dimiliki hari Jum’at bahwa di dalamnya terdapat
keutamaan yang besar bagi siapa saja yang bersegera pergi ke masjid lebih pagi
untuk shalat Jum’at.
Hal ini ditegaskan oleh hadits nabi
dari Abu Hurairah Radhiyallahu anhu bahwa Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda yang artinya “Barangsiapa yang mandi pada hari Jum’at seperti
mandi janabah lalu segera pergi ke masjid, maka seakan-akan berkurban dengan
unta yang gemuk, dan barangsiapa yang pergi pada jam yang kedua, maka
seakan-akan ia berkurban dengan sapi betina, dan barangsiapa pergi pada jam
yang ketiga, maka seakanakan ia berkurban dengan domba yang bertanduk, dan
barangsiapa yang pergi pada jam yang keempat seakan-akan ia berkurban dengan
seekor ayam, dan barangsiapa yang pergi pada jam kelima, maka seakan-akan ia
berkurban dengan sebutir telur. Dan apabila imam telah keluar (untuk
berkhutbah), maka para Malaikat turut hadir sambil mendengarkan dzikir
(nasihat/peringatan).”
4.Berkumpulnya Kaum Muslimin
Hari ini merupakan hari berkumpulnya
kaum Muslimin dalam masjid-masjid mereka yang besar untuk mengikuti shalat dan
se-belumnya mendengarkan dua khutbah Jum’at yang mengandung pengarahan dan
pengajaran serta nasihat-nasihat yang ditujukan kepada kaum Muslimin yang
kesemuanya mengandung manfaat agama dan dunia.
Maka, sudah sepantasnya seorang Muslim memanfaatkan hari yang
mulia dan penuh barakah ini dengan melakukan ibadah-ibadah wajib maupun sunnah,
dan mengkonsentrasikan diri pada ibadah-ibadah tersebut sehingga dia dapat
meraih pahala yang besar dan ganjaran yang setimpal.
(Mansur)
Ingin mendapatkan selalu informasi terbaru dari kami ?
Gabung menjadi Sahabat Nitrogen, dan dapatkan informasi seputar Promo dan Merchandise