Mengemudi yang aman adalah sesuatu yang
harus diperhatikan dengan serius dan bisa menjadi masalah antara hidup dan
mati. Kendaraan sudah menjadi bagian kehidupan sehari-hari karena kendaraan
senantiasa mendampingi kita dalam melakukan aktifitas keseharian kita. Entah
itu roda dua ataupun roda empat sama-sama memiliki keuntungan dan kelebihan
masing-masing yang tentunya tingkat resiko kecelakaannya pun akan berbeda.
Menjadi pengemudi yang bertanggung jawab
sangatlah penting untuk itu di Indonesia sendiri hal mendasar anda sebelum
mengendarai kendaraan mengharuskan sudah memiliki lisensi (SIM). Ketika anda
kendaraan bermotor, anda bertugas dengan banyak tanggung jawab. Anda haruslah
benar-benar menyadari keadaan disekitar anda, berfokus pada jalan, sadar,
selalu waspada, serta banyak lagi tanggung jawab lainnya. Menjadi pengemudi
yang aman sangatlah penting dan mengharuskan individu untuk menjadi cerdas,
berpengalaman, dan bertanggung jawab.
Ada banyak undang-undang yang telah
ditentukan oleh pemerintah tidak lain hanya untuk mencegah dan mengurangi
tingkat resiko kecelakaan. Namun hal itu bisa terwujud jikalau masing-masing
individu menerapkan dan menjalakan undang-undang tersebut dengan benar tanpa
terkecuali. Karena undang-undang berkendara dimaksudkan hanya untuk mambantu
melindungi warga negara dan menjaga jalan raya umum sebagai tempat yang aman
untuk berkendara.
Terlalu sering kita mendapati di jalanan
umum masih banyak yang tidak menjalankan dan mengikuti aturan-aturan berkendara
yang sudah ditentukan pemerintah. Padahal dengan kita selalu mengikuti dan
menjalankan peraturan perundang-undangan berarti kita telah mendukung dan
mengurangi tingkat resiko kecekaan walau bukan jaminan dengan mengikuti dan
menjalankan undang-undang tersebut kita bisa terhindar dari kecelakaan namun
bisa dipastikan kita bisa mengurangi tingkat resiko kecelakaan.
Hingga saat ini tercatat penyebab nomor
satu kecelakaan adalah kelalian dan hilangnya fokus pengemudi yang teralihkan
oleh yang namanya telepon genggam (HP). Tingkat kecanduan individu terhadap HP
sangatlah tinggi. Perhatrian pengemudi sering kali teralihkan oleh bunya dering
teleponnya. Pengemudi akan mencoba untuk meraih teleponnya yang berbunyi
sehingga fokusnya terhadap jalan teralihkan.
Bahkan banyak sekali
penelitian-penelitian yang sudah di publis yang mengatakan akan bahaya bermain
telepon sambal mengemudi. Untuk mulaila saat ini terapkan pada diri kita
masing-masing untuk menjadi pelopor keselamatan berkendara dengan tidak bermain
telepon atau mengabaikan telepon di saat berkendara sampai kita mencapai tempat
tujuan.
Ingin mendapatkan selalu informasi terbaru dari kami ?
Gabung menjadi Sahabat Nitrogen, dan dapatkan informasi seputar Promo dan Merchandise