Bekasi, 27 Oktober 2017
/green-nitrogen/ - Hakekat
kita hidup di dunia adalah hanya sementara. Setiap makhluk hidup di dunia pasti
akan menemui ajalnya (mati). Lantas apa saja yang sudah kita persiapkan untuk nanti
di bawa kea lam yang sesungguhnya!!. Berikut ini ada kisah menarik dari seorang
konglomerat yang ingin memberi pelajaran terhadap anak-anaknya.
Sebut saja namanya Pak Ardiansyah, seorang pengusaha yang
terkenal dan kaya raya asal Palembang. Kini ia sedang sakit parah. Menjelang
ajal menjemput, dikumpulkanlah anak-anaknya. Beliau berwasiat : “wahai anak-anakku
yang ayah cintai, jika ayah nanti dipanggil Allah yang Maha Kuasa, ada satu permintaan
ayah kepada kalian” lirih sang ayah yang sudah tua renta ini.
"Tolong nanti ketika ayah meninggal pakaikan kaos kaki
kesayangan ayah walaupun kaos kaki itu sudah bolong. Ayah ingin memakai barang
kesayangan yang penuh kenangan itu semasa merintis usaha di perusahaan ayah dan
minta tolong kenangan kaos kaki itu dipakaikan bila ayah dikubur nanti”
tambahnya lagi.
Singkat cerita, akhirnya sang ayahpun wafat. Ketika mengurus
jenazah dan saat akan dikafani, anak-anaknya minta ke pak ustadz untuk
memakaikan kaos kaki yang robek itu sesuai wasiat ayahnya sewaktu masih hidup. Akan
tetapi pak Ustadz menolaknya "Maaf secara syariat hanya 2 lembar kain
putih saja yang di perbolehkan dipakaikan kepada mayat ini" tegas sang
ustadz.
Akhirnya terjadilah perdebatan antara sang anak yang ingin
memakaikan kaos kaki robek dan pak ustadz yang melarangnya. Perdebatanpun terjadi
dengan sengitnya sehingga tidak menemukan titik temu satu sama lainnya. Karena
tidak ada titik temu, dipanggilah penasihat sekaligus pengacara dan notaris
keluarga tersebut.
Sang notarispun menyampaikan, "Sebelum pak Ardiansyah meninggal,
beliau menitipkan sepucuk surat wasiat ini yang kelak nanti harus diberikan
kepada keluarga ketika bapak sudah meninggal. Mari kita buka bersama-sama siapa
tahu ada petunjuk” ujar sang pengacara keluarga tersebut. Maka dibukalah surat
wasiat almarhum untuk anak-anaknya yang dititipkan kepada notaris tersebut.
Begini bunyi dari isi surat wasiat tersebut, "Wahai anak-anakku
yang ayah sayangi, pasti sekarang kalian sedang bingung, karena dilarang
memakaikan kaos kaki bolong kepada jenazah ayah.”
"Lihatlah wahai anak-anakku, padahal harta ayah sangat
banyak, uang berlimpah, beberapa mobil mewah, tanah, kebun dan sawah
dimana-mana, rumah mewah banyak, tetapi tidak ada artinya ketika ayah sudah
meninggal dunia”.
"Bahkan kaos kaki bolong saja tidak boleh dibawa mati.."
"Begitu tidak berartinya harta dunia, kecuali Iman dan
Amal Kebaikan kita. Anak-anakku, inilah yang ingin ayah sampaikan agar kalian
tidak tertipu dengan dunia yang hanya sementara ini.” “Pada akhirnya teman
sejati kita hanyalah Iman dan amal shalih”.
"Salam sayang dari ayah yang ingin kalian menjadikan
dunia sebagai jalan menuju ridha Allah SWT...”
Begitulah bunyi dari surat wasiat sang ayah yang telah
dibacakan bersama-sama. Pada akhirnyapun sang ayah yang sudah menjadi mayit
hanya membawa 2 kain kaffan ke dalam kuburannya tanpa dipakaikan kaos kaki
kesayangannya. Begitu pula harta yang melimpah, istri atau suami yang rupawan,
sanak family tidak ada yang diikut sertakan kedalam kedalam kuburan hanya amal
dan kebaikanlah yang akan menemani kita nanti kelak di hari akhir.
Semoga kita bisa mengambil hikmah dari cerita di atas.
(Mansur)
Ingin mendapatkan selalu informasi terbaru dari kami ?
Gabung menjadi Sahabat Nitrogen, dan dapatkan informasi seputar Promo dan Merchandise