Waspada Kanker Paru Hingga Kematian Akibat Karbon Monoksida.
Rahardian Shandy / 2017
3
07-27-2017
Selain kota yang menjual
sejuta mimpi, Jakarta pun menjadi kota yang menjual sejuta permasalahan. Mulai
dari banjir, kemacetan, kekerasan, hingga polusi udara. Tentu saja bila harus
membicarakan semua permasalahan itu tak akan selesai dalam waktu singkat. Karena
itu kali ini kita hanya akan fokus pada permasalahan polusi udara.
Berbicara soal polusi udara,
Jakarta termasuk kota yang memiliki kualitas udara terburuk. Dan salah satu
pemicunya adalah asap kendaraan bermotor. Itu berarti kota-kota lain di Indonesia
yang sudah dipadati kendaraan bermotor dapat mengalami nasib serupa. Karena itu
kita perlu melakukan penanganan segera. Ya, KITA, bukan hanya pemerintah.
Sebelum lebih jauh, kita
lebih dulu berbicara data. Dikutip dari wartaekonomi.co.id, pada semester pertama 2016 Greenpeace Indonesia
mengeluarkan data tingkat polusi udara di Jakarta yang sudah masuk kategori sangat
mengkhawatirkan. Polusi udara di Jakarta berada pada level 4,5 kali dari batas
yang ditetapkan WHO dan 3 kali lebih besar dari yang ditetapkan Pemerintah
Indonesia.
Hal senada pun disampaikan
oleh Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi). Seperti yang dikutip dari vice.com Lembaga pemerhati lingkungan ini merilis data Indeks
Standar Pencemaran Udara (ISPU) di Jakarta. Hasilnya pun mengejutkan. Lembaga
tersebut menyatakan bahwa baku mutu udara di Jakarta pernah mencapai 200 yang
masuk kategori sangat tidak sehat. Bahkan di tahun 2015 pernah melebihi 200.
Buruknya kualitas udara di
Jakarta banyak dipicu oleh kendaraan bermotor. Bahkan, masih dari sumber yang
sama, Pemprov DKI pun mengakui 70% polusi udara kategori PM10 terbesar
bersumber dari mobil.
Kenapa asap kendaraan bermotor sangat
berbahaya?
Asap kendaraan bermotor
mengandung 6 zat berbahaya bagi kesehatan, yakni Karbon Monoksida (CO), Hydro
Carbon (HO), Nox, Partikulat, Sulfur Dioksida, dan Timah Hitam. Namun kali ini
kami hanya akan menitikberatkan pada kandungan CO. Kenapa? Karena kandungan
inilah yang akan dicatat pada saat uji emisi kendaraan.
CO merupakan gas yang tidak
berwarna, tidak beraroma dan tidak mudah larut dalam air. CO berasal dari
pembakaran bensin yang tidak sempurna di dalam mesin kendaraan, generator,
industri, pembangkit listrik dan lainnya.
Lantas apa bahayanya CO bagi manusia?
Mengutip dari health.diwarta.com, saat gas CO terhirup maka CO akan segera masuk ke
dalam darah dan berikatan dengan hemoglobin. Dampaknya hemoglobin akan lebih
banyak mengikat CO dibandingkan Oksigen, sehingga tubuh akan kekurangan
Oksigen. Dan yang akan terjadi kemudian tubuh akan pusing, sesak napas,
muntah-muntah, hilang kesadaran hingga yang terburuk adalah dapat menyebabkan
kematian.
Bahkan seseorang yang tanpa
sadar terlalu sering terpapar CO lebih rentan terserang Kanker Paru-Paru. Itu
berarti baik Anda, keluarga Anda, teman-teman Anda atau orang lain yang tak
Anda kenal di luar sana, semuanya berisiko terkena Kanker Paru-Paru. Sebab bisa
jadi selama berada di luar Anda tak sengaja menghirup CO.
Pastinya saat berada di
jalan tidak akan ada yang menyadari bila dirinya sudah menghirup CO. Mungkin
ini juga yang mengakibatkan banyaknya korban jatuh pada tragedi Brexit 2016
silam. Faktor ‘kelelahan’ karena terlalu lama berada di tengah kemacetan memang
menjadi indikasi utama. Tapi seperti yang sudah dijelaskan pada paragraf
sebelumnya, terlalu banyak menghirup CO membuat siapa pun menjadi pusing dan
sesak napas. Bukan tak mungkin bila para korban sudah terpapar CO terlampau
banyak.
Inilah kenapa uji emisi
kendaraan harus terus dilakukan. Tapi kenyataannya pembakaran bensin yang tidak
sempurna membuat kendaraan dapat menghasilkan CO dalam kadar tinggi. Hal itu
bahkan bisa terjadi pada mobil baru sekalipun. Karena itu Anda perlu cermat
mengatasi permasalahan ini.
Cara mengatasinya?
Anda kini bisa bertindak
nyata untuk peduli pada lingkungan dan orang-orang di sekitar Anda dengan cara
sederhana. Perhatikan mesin mobil Anda agar jangan sampai menghasilkan CO di
atas ketentuan. Tapi Anda tak perlu pusing dengan harus selalu mengecek emisi
kendaraan Anda. Anda bisa memulainya dengan cara sederhana: gunakan Eco Racing
sebagai FuelBooster yang dapat mengurangi emisi CO pada kendaraan.
Bagaimana bisa?
Sebagaimana yang sudah
disebutkan sebelumnya bahwa CO muncul akibat pembakaran bensin yang tidak
sempurna pada mesin kendaraan. Karena itulah Eco Racing diproduksi. Eco Racing
bermanfaat sebagai peningkat RON agar dapat menyempurnakan proses pembakaran di
dalam mesin kendaraan. Dan hasilnya sudah terbukti. Anda dapat melihatnya di
bawah ini:
Jadi pilihan ada pada Anda
saat ini. Apakah Anda masih ingin berdiam diri dan membiarkan Anda terus
membahayakan diri Anda sendiri dan orang-orang yang Anda sayangi, atau Anda
akan mulai melakukan perubahan dengan mulai menggunakan Eco Racing pada
kendaraan Anda.